[7/2 20.17] Yudi Hartoyo: Maaf tanya kyai 🙏 Cakra mahkota saya saat ini aktif sekali,yg mau saya tanyakan setiap menyalurkan energi tulang punggung sudah tidak begitu terasa seperti dulu kalau dulu pergerakan aliran keatas terkadang muncul terkadang tidak, tapi akhir ini setiap duduk dan aktivitas Cakra mahlukkota aktif terasa terus dan beberapa hari kemarin telinga kiri bunyi kretek kretek apa ini bisa disebut Kundalini sudah sampai ke batang otak? Terimakasih banyak kyai🙏

[7/2 20.28] Kyai Jamas Jatisrono Wonogiri: Blm saatnya berfikir terlalu jauh ttg kundalini

Jangan biasakan memberi makna atas sensasi meditasi

Ingat sll sikap moral meditator sejati sbg pedoman praktik

[7/2 20.30] Register Satvika 100: Dalam perjalanan energi dan meditasi, terlalu cepat menarik kesimpulan atau memberikan makna pada setiap sensasi bisa menjadi jebakan ego.

Kenapa Tidak Perlu Terlalu Fokus pada Sensasi?

1. Sensasi dalam meditasi bersifat sementara → Sensasi seperti cakra aktif, getaran, atau suara di telinga bukan berarti kemajuan spiritual otomatis. Bisa jadi itu hanya respons alami tubuh terhadap energi.

2. Kundalini bukan sekadar sensasi fisik → Jika benar-benar bangkit dan mencapai batang otak, perubahan kesadaran dan keseimbangan spiritual akan jauh lebih signifikan daripada sekadar sensasi di cakra mahkota.

3. Moralitas lebih penting dari fenomena → Dalam tradisi spiritual yang benar, bukan sensasi yang menjadi ukuran kemajuan, tapi bagaimana perubahan dalam sikap, moral, dan ketenangan batin.

Sikap yang Tepat untuk Meditator Sejati

✅ Biarkan sensasi berlalu tanpa terlalu dianalisis → Seperti awan yang datang dan pergi.

✅ Fokus pada keseimbangan, bukan pencapaian → Jangan terjebak dalam keinginan mengalami fenomena tertentu.

✅ Perkuat grounding → Agar energi tetap stabil dan tidak hanya terkonsentrasi di bagian atas tubuh.

Kuncinya tetap tenang dan istiqomah dalam latihan. Tidak perlu terburu-buru mengartikan sensasi sebagai tanda pencapaian tertentu, karena perjalanan energi adalah proses yang panjang dan butuh keseimbangan antara kesadaran, moralitas, dan ketulusan hati.