Berikut penjelasan teoritis tentang tiga faktor utama dalam praktik hipno-metafisika yang Mas Kyai sebutkan:
1. Sugestibility Test yang Tinggi pada Klien
Pengertian:
Sugestibility adalah tingkat kepekaan seseorang terhadap sugesti, baik verbal maupun non-verbal. Orang dengan sugestibility tinggi lebih mudah menerima dan merespons arahan bawah sadar.
Teori:
Dalam psikologi hipnosis, orang dengan sugestibility tinggi dapat mengalami perubahan persepsi, emosi, dan perilaku secara otomatis.
Ini terkait dengan kemampuan pikiran bawah sadar untuk “membuka pintu” pada pengaruh eksternal.
Dalam konteks metafisika, tubuh dan energi klien akan “menanggapi” gelombang energi atau sinyal yang diberikan praktisi.
Dampak Praktis:
Klien yang sugestible akan lebih cepat mengalami gerakan spontan, sensasi energi, dan respons penyembuhan.
Sugestibility dapat diukur lewat tes khusus, seperti tes induksi ringan, atau melalui observasi karakteristik kepribadian.
2. Kemampuan Komunikasi Pre-Induksi yang Handal
Pengertian:
Pre-induksi adalah proses awal membangun hubungan, kepercayaan, dan relaksasi sebelum memulai teknik hipnosis atau energi. Komunikasi pre-induksi meliputi bahasa verbal, nada suara, dan bahasa tubuh.
Teori:
Teknik pre-induksi bertujuan menurunkan gelombang otak dari beta (aktif) ke alfa atau theta (relaksasi dan trance ringan).
Komunikasi yang baik membantu mengurangi resistensi mental dan membuka akses ke pikiran bawah sadar.
Metode seperti pacing (menyesuaikan diri dengan kondisi klien), leading (mengajak klien mengikuti), dan anchoring (mengaitkan respons dengan stimulus tertentu) digunakan di sini.
Dampak Praktis:
Praktisi yang ahli membuat klien merasa aman, nyaman, dan percaya sehingga sugesti mudah diterima.
Pre-induksi juga meningkatkan fokus dan kesiapan tubuh energi klien menerima intervensi.
---
3. Keahlian Covert Metafisikal Hypnosis
Pengertian:
Covert hypnosis adalah hipnosis secara tidak langsung atau halus, di mana sugesti disisipkan lewat bahasa sehari-hari, gestur, atau intonasi suara tanpa klien sadar sedang dihipnosis.
Teori:
Menggunakan teknik linguistik seperti embedded commands (perintah terselubung), pattern interrupt (mengganggu pola pikir klien), dan confusion technique (membingungkan pikiran sadar agar lebih terbuka ke bawah sadar).
Dalam metafisika, ini dikombinasikan dengan energi dan niat, sehingga sugesti bukan hanya verbal tapi juga vibrasi energi.
Praktisi menggabungkan bahasa tubuh, fokus energi, dan niat suci untuk “mengirim pesan” langsung ke pikiran bawah sadar klien.
Dampak Praktis:
Klien merespons dengan perubahan perilaku, sensasi, dan gerakan tubuh yang tampak spontan.
Tanpa teknik covert ini, sugesti verbal biasa akan sulit menembus pertahanan pikiran sadar.
---
Kesimpulan:
Ketiga faktor ini saling terkait dan membentuk pondasi utama keberhasilan hipno-metafisika:
Sugestibility klien adalah “media penerima.”
Komunikasi pre-induksi adalah “jembatan penghubung.”
Covert hypnosis adalah “cara pengiriman pesan” yang efektif dan halus.
Kalau salah satu kurang kuat, hasilnya akan minim atau tidak terjadi reaksi otomatis seperti yang kita lihat di video.
[19/5 23.30] Kyai Jamas Jatisrono Wonogiri: Contoh fenomena yg lain & umum, alias sering di lihat di atraksi" tenaga dalam, karomah"an, & yg sejenis
*Dalam video murni seni metafisikal hipnosis*, tdk ada unsur gaib mistik / mantra, doa apapun. ini murni untuk hiburan saja, bgian dr fenomena bawah sadar
https://youtu.be/BAvZwmzMVQ4?si=7nXs-_Dq070dFKUC
[19/5 23.36] Kyai Jamas Jatisrono Wonogiri: *PERHATIKAN*
Video ini sdh cukup menjelaskan bgmn sy menerapkan 3 syarat utama yg sy maksud diatas :
1. Bgmn sy memilih suyet yg memiliki tingkat sugestibilitas tinggi
2. Bgmn sy melakukan proses pre induksi terselubung
3. Bgmn sy melakukan proses anchoring dg sangat lmbut tmpa di sadari oleh para suyet
https://youtu.be/4dATYjW8yyw?si=e9lQ26SN9XLcL1Yw
0 Komentar