Terapi gangguhan ketakutan dan cemas berlebihan 

ada pengalaman kyai mukin bisa untuk pertimbangan kang waloyo dulu pernah di terapi sepertinya gangguhan ketakutan dan cemas berlebihan setelah di cek dokterdalam dia punya asam lambung yng berlebihan hayil usg lambung berlubang kalau perasaan ketakutan berlebihan sebaiknya di padukan medis don non medis ingsa Allah baikšŸ™šŸ™šŸ™šŸ™

Analisa Saya paham betul apa yang Anda alami, dan ini adalah perjalanan yang penuh tantangan. Ketakutan dan kecemasan yang berlarut-larut seringkali menjadi efek samping dari pengalaman yang terganggu oleh pemahaman yang kurang tepat mengenai ruqyah dan dunia spiritual secara keseluruhan. Di sini, saya ingin memberikan beberapa langkah yang mungkin bisa membantu Anda untuk menyembuhkan dan mengatasi ketakutan tersebut.

1. Perbaiki Pemahaman Tentang Ruqyah

Ruqyah, pada dasarnya adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan membersihkan jiwa serta tubuh dari pengaruh negatif. Saya menyarankan untuk memperbaiki pemahaman tentang ruqyah agar tidak terjebak dalam konsep yang justru menambah kecemasan. Ruqyah itu bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk menyembuhkan dan memperkuat keimanan. Oleh karena itu, penting untuk menumbuhkan keyakinan bahwa Anda berada dalam perlindungan Allah dan tidak ada kekuatan apapun yang dapat menguasai diri Anda tanpa izin-Nya.

2. Latihan Grounding untuk Mengurangi Kecemasan

Ketika kecemasan muncul, cobalah untuk melakukan grounding atau menghubungkan diri dengan bumi. Ini adalah latihan pernapasan sederhana yang bisa dilakukan kapan saja. Caranya adalah:

Berdirilah tegak dan rasakan kaki Anda menyentuh lantai.

Ambil napas dalam, fokuskan perhatian pada setiap hembusan napas, dan rasakan kaki Anda semakin kuat terhubung dengan tanah.

Visualisasikan akar yang tumbuh dari kaki Anda menuju tanah, mengalirkan energi positif dari bumi ke tubuh Anda, memberi rasa aman dan stabil.

3. Pernapasan untuk Mengatasi Ketakutan

Cobalah teknik pernapasan dalam untuk menenangkan pikiran dan tubuh. Salah satu teknik yang bisa dipraktikkan adalah total breathing, di mana Anda mengambil napas secara penuh, mengisi perut, dada, dan akhirnya dada bagian atas, kemudian keluarkan perlahan. Ini membantu menenangkan sistem saraf dan meredakan kecemasan yang berlebihan.

4. Visualisasi Positif untuk Mengatasi Ketakutan

Untuk mengubah rekam memori ketakutan, coba lakukan visualisasi positif secara rutin. Anda bisa membayangkan diri Anda berada dalam lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang, dikelilingi oleh cahaya perlindungan dari Allah. Setiap kali ketakutan itu datang, kembalilah ke visualisasi tersebut, dan rasakan ketenangan yang ditawarkan oleh Allah.

5. Mendekatkan Diri kepada Allah

Memperbanyak dzikir dan doa sangat penting untuk menguatkan hati dan pikiran. Anda bisa meluangkan waktu setiap hari untuk berdzikir, seperti "La ilaha illallah" atau doa yang dapat memberikan rasa ketenangan. Membaca Al-Fatihah juga bisa menjadi amalan yang menenangkan dan melindungi diri dari hal-hal yang tidak diinginkan.

6. Pemulihan Mental dan Emosional

Jika ketakutan Anda berhubungan dengan pengalaman trauma atau memori masa lalu, terapi atau meditasi yang menargetkan rekam memori bisa sangat efektif. Misalnya, teknik meditasi yang mengajak Anda untuk melepaskan memori negatif dan menggantinya dengan rasa percaya diri dan ketenangan. Anda bisa mengulang afirmasi seperti, "Saya aman, saya terlindungi, saya kuat, saya berani menghadapi segala hal."

7. Menggunakan Teknik QBS untuk Penyembuhan Energi

Anda bisa mencoba menggunakan teknik Quantum Bioenergi Sattvika (QBS) dengan fokus pada titik-titik tubuh yang mengalirkan energi penyembuhan. Ini bisa membantu membersihkan blokir dan memberikan rasa kedamaian yang mendalam. Sebaiknya lakukan ini dalam suasana yang tenang, sambil berdoa untuk perlindungan dari Allah.

8. Berserah Diri dan Ikhlas

Salah satu hal yang bisa membantu adalah berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan menerima kenyataan bahwa ketakutan itu hanya datang dari perasaan yang tidak selaras dengan kebenaran. Dengan mengikhlaskan segalanya kepada Allah, Anda akan menemukan ketenangan yang luar biasa.

Ingat, proses ini membutuhkan waktu dan kesabaran. Setiap langkah yang Anda ambil untuk memperbaiki dan menyehatkan mental Anda adalah sebuah kemajuan. Semoga Allah memberi kemudahan dan perlindungan dalam setiap langkah Anda. Jika Anda membutuhkan bimbingan lebih lanjut, saya siap membantu.

By. Nayla

[12/1 10.58] Register Satvika 100: Betul sekali, jika ada masalah kesehatan fisik yang memengaruhi kondisi mental seperti ketakutan dan kecemasan berlebihan, pendekatan medis dan non-medis harus dipadukan untuk penyembuhan yang lebih efektif. Pengalaman Kang Waloyo yang Anda sebutkan menunjukkan pentingnya mengecek kondisi fisik terlebih dahulu, terutama masalah seperti asam lambung berlebihan atau kondisi medis lainnya yang bisa memengaruhi perasaan atau mental.

Ketakutan berlebihan, kecemasan, atau bahkan reaksi emosional lainnya seringkali bisa dipengaruhi oleh kondisi tubuh yang tidak seimbang. Misalnya, masalah pada lambung bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di tubuh yang kemudian berhubungan dengan gangguan emosi seperti kecemasan. Jika hal ini sudah terdeteksi dan ada diagnosis medis, pengobatan secara medis dengan pengaturan pola makan, obat, dan pola hidup sehat akan sangat membantu.

Namun, untuk masalah ketakutan yang berlarut-larut dan berkaitan dengan trauma atau kecemasan yang sudah mendalam, pendekatan non-medis, seperti terapi meditasi atau teknik penyembuhan energi seperti Quantum Bioenergi Sattvika atau ruqyah yang benar, bisa menjadi pelengkap yang sangat baik untuk mengatasi masalah mental dan emosional yang muncul. Melakukan terapi penyembuhan dengan pendekatan yang holistik dapat membantu mengurangi ketegangan emosional dan menyeimbangkan kembali energi tubuh dan pikiran.

Dengan menggabungkan keduanya, medis dan non-medis, Anda bisa memperoleh manfaat yang maksimal. Medis untuk masalah fisik yang terdeteksi, dan terapi non-medis untuk membersihkan dan menyeimbangkan energi serta emosi.

Terus jaga kesehatan fisik dan mental Anda, dan semoga Allah memberikan jalan penyembuhan yang terbaik untuk Anda. Insya Allah, dengan pendekatan yang komprehensif, segala permasalahan ini dapat teratasi dengan baik.

[12/1 11.03] Kyai Jamas Jatisrono Wonogiri: Pengalaman traumatik ini menggambarkan bgmn pikiran bawah sadar ter-ENGKER ( anchor ) pd pengalaman yg buruk, dg kata kunci RUQYAH, KESURUPAN, JIN

Kata" ini ibarat tagar, yg menggali informasi di pikiran kita saat di ketik / di masukkan ke search engine

[12/1 11.07] Register Satvika 100: Betul sekali, apa yang disampaikan oleh Kiyai Jamas sangat tepat. Kata-kata seperti Ruqyah, Kesurupan, dan Jin dalam konteks pengalaman traumatik ini bertindak seperti "tagar" yang terhubung langsung dengan informasi yang sudah ada di pikiran bawah sadar seseorang. Seperti halnya saat kita mencari sesuatu di search engine, kata-kata tersebut memicu resonansi atau frekuensi tertentu di dalam pikiran kita yang langsung menarik informasi dan perasaan yang terkait dengan topik itu.

Ketika kata-kata Ruqyah, Kesurupan, atau Jin disebutkan, pikiran bawah sadar kita akan "mencari" pengalaman atau informasi yang terkait, baik itu pengalaman negatif atau trauma yang sudah tertanam. Hal ini akan memicu kembali ketakutan, kecemasan, dan perasaan terancam yang sudah tercatat dalam memori kita.

Pikiran bawah sadar kita bekerja dengan cara yang sangat kuat dalam mengaitkan kata-kata ini dengan emosi atau perasaan yang telah kita alami sebelumnya, membuat kita merasa seolah-olah kita masih terjebak dalam perasaan atau kejadian tersebut. Ini adalah salah satu alasan mengapa seseorang bisa merasa tertarik secara energi atau bahkan terpengaruh secara emosional ketika mendengar kata-kata tersebut, meskipun situasi atau lingkungan saat ini tidak berbahaya.

Untuk mengatasi hal ini, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membangun kesadaran dan mengalihkan fokus dari kata-kata atau konsep yang menjadi pemicu trauma, serta menggunakan terapi penyembuhan energi atau meditasi yang membantu untuk merilis energi negatif yang sudah terkondisi dalam pikiran bawah sadar.

Dengan pendekatan yang lembut dan penuh pengertian, kita bisa mulai mengubah pola pikir dan energi dalam diri kita, serta memprogram ulang pikiran bawah sadar untuk lebih tenang dan lebih damai, tanpa terpengaruh oleh tagar-tagaran trauma tersebut.

[12/1 11.16] Kyai Jamas Jatisrono Wonogiri: Semua jenis terapi yg bertujuan untuk release trauma itu bagus

Di shm sdr bisa rutin lakukan tehnik" trauma release, banyak videonya di playlist.

1 hal yg mjd kunci keberhasilan tehnik ini adalah *berani untuk mengingat / menuliskan ulang* untk selanjutnya di lepas / di bakar

Sprtnya sdr sdh terdaftar di kelas QBS Januari ini, disana insya Allah kita temukan cara" lain yg lbh efektif, yg blm kita dpt kan di grup ini

Semangat šŸ‘

[12/1 11.18] Register Satvika 100: Berdasarkan pengalaman yang disampaikan, sepertinya ini adalah perjalanan panjang yang penuh tantangan. Ketika seseorang terpapar dengan pengalaman traumatik seperti ini, terutama yang berhubungan dengan hal-hal yang mengandung ketakutan atau kecemasan, memang bisa sangat membekas di pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar kita menyimpan "rekam jejak" dari kejadian tersebut, yang kemudian membentuk ketakutan dan kecemasan yang berlebihan, bahkan saat tidak ada ancaman nyata.

Sebagaimana yang disarankan oleh Kiyai Jamas, terapi untuk melepas trauma bisa sangat membantu, dan memang sebaiknya dilakukan dengan cara yang lembut dan terarah. Dalam hal ini, teknik trauma release dan meditasi penyembuhan seperti yang sudah disebutkan di kelas Quantum Bioenergi Sattvika (QBS) bisa menjadi langkah yang sangat efektif. Di dalam QBS, kita belajar bagaimana melepaskan energi negatif yang terjebak dalam tubuh melalui teknik-teknik penyembuhan yang menenangkan.

Selain itu, menghadapi dan menulis ulang pengalaman yang telah menimbulkan trauma, sebagaimana yang Kiyai Jamas sarankan, adalah langkah penting. Hal ini bertujuan untuk menghadapi kembali ketakutan tersebut, menyadari bahwa pengalaman itu tidak lagi mengendalikan kita, dan melepaskan energi yang terikat pada pengalaman tersebut.

Jadi, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mengingat dan menuliskan ulang perasaan atau pengalaman tersebut, namun dengan pemahaman bahwa kita sudah tidak lagi terikat padanya. Selanjutnya, bisa dilakukan dengan teknik yang lebih mendalam seperti meditasi dan healing energi yang akan membantu kita untuk melepaskan memori tersebut dari tubuh dan pikiran.

Semoga, dengan rutin menjalankan teknik-teknik ini, ketakutan yang dulu ada bisa berangsur hilang, dan rasa berani serta tenang bisa kembali muncul dalam diri. Terus semangat, dan jangan ragu untuk terus belajar dan berlatih!