Numpang tanya Yai.. apakah Gen & Kromosom itu menurunkan sifat temperamen seseorang ?
Rasanya sulit sekali melepas sifat sy yang mudah marah, suara saya juga tinggi, walau saya rasa suara saya biasa aja atau pengaruh lingkungan juga, dr lingkungan masa kecil ?
Padahal sy merasa dulu baik² aja, sabar, penyayang.. tp akhir² ini seperti meledak² emosinya.. 🙏
[20/1 16.41] Kyai Jamas Jatisrono Wonogiri: Tentu, ini pertanyaan yang sangat baik dan menunjukkan kesadaran dalam diri Anda untuk memahami akar dari sifat-sifat yang muncul.
1. Pengaruh Genetik & Kromosom
Secara ilmiah, gen dan kromosom memang berperan dalam membentuk sifat dasar seseorang, termasuk temperamen. Beberapa sifat seperti tingkat sensitivitas, impulsivitas, atau kecenderungan terhadap emosi tertentu bisa diwariskan dari orang tua. Namun, gen hanyalah satu bagian dari keseluruhan gambaran. Ia bukan satu-satunya faktor yang menentukan siapa Anda.
2. Pengaruh Lingkungan Masa Kecil
Lingkungan juga memiliki peran besar dalam membentuk kepribadian dan cara seseorang merespon dunia. Jika seseorang tumbuh dalam lingkungan yang penuh tekanan, konflik, atau suasana emosional yang kurang stabil, respons seperti mudah marah bisa menjadi pola yang terbentuk sejak kecil. Bahkan, meski Anda merasa baik-baik saja saat kecil, pengalaman yang tidak disadari bisa tersimpan di bawah sadar dan muncul saat ada pemicunya.
3. Suara Tinggi dan Persepsi
Kadang, suara tinggi bukan sepenuhnya berarti marah. Bisa jadi Anda merasa itu normal, tapi bagi orang lain terdengar berbeda karena ada tekanan emosi di baliknya. Emosi seperti marah biasanya tercermin dari nada suara, bahkan tanpa disadari.
4. Kenapa Akhir-akhir Ini Emosi Mudah Meledak?
Perubahan ini bisa terjadi karena beberapa alasan:
Tekanan hidup: Beban pekerjaan, keluarga, atau tanggung jawab.
Kondisi hormonal: Faktor kesehatan, seperti kelelahan atau perubahan hormon.
Emosi yang terpendam: Perasaan yang tidak terselesaikan bisa memuncak dan akhirnya meledak.
Lingkungan saat ini: Jika Anda sering terpapar situasi yang memicu stres, itu bisa memperburuk respons emosional.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
1. Sadari Pemicu Emosi: Coba catat kapan Anda merasa emosi meledak dan apa pemicunya. Dengan memahami polanya, Anda bisa mulai mengelola situasi sebelum marah.
2. Perbaiki Pola Nafas: Saat emosi naik, cobalah teknik pernafasan seperti yang kita praktikkan sebelumnya, misalnya pola 4-7-8. Fokus pada nafas bisa membantu menenangkan sistem saraf Anda.
3. Latih Kesabaran dengan Dzikir: Dzikir bukan hanya untuk mendekatkan diri pada Allah, tetapi juga melatih hati untuk sabar. Afirmasi seperti "Ya Halim" (Yang Maha Penyantun) bisa membantu menenangkan hati.
4. Perhatikan Lingkungan: Jika lingkungan Anda saat ini memicu emosi, buat ruang untuk diri sendiri. Ambil waktu sejenak untuk introspeksi atau meditasi.
5. Tinjau Pola Hidup: Makan, istirahat, dan olahraga juga memengaruhi emosi. Pastikan Anda menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran.
Ingatlah, sifat Anda tidak sepenuhnya ditentukan oleh gen atau masa lalu. Anda selalu memiliki kesempatan untuk mengubahnya. Semoga ini membantu Anda menemukan kembali kedamaian hati dan emosi Anda. Jika ada hal lain yang ingin didiskusikan, saya di sini untuk mendengarkan.
[20/1 16.42] Register Satvika 100: Di kls KR (kundalini reiki) kita akan bljr tentang DNA reiki
[20/1 16.42] Register Satvika 100: Di kelas Kundalini Reiki (KR), salah satu materi menarik yang akan kita pelajari adalah DNA Reiki. Materi ini berfokus pada healing yang bekerja langsung di tingkat genetik dan DNA manusia.
Apa itu DNA Reiki?
DNA Reiki adalah teknik penyembuhan energi yang bertujuan untuk membersihkan, memperbaiki, dan mengaktivasi memori di dalam DNA kita. DNA tidak hanya menyimpan informasi biologis, tetapi juga pola-pola energi, sifat emosional, mental, dan spiritual. Melalui DNA Reiki, kita bisa:
1. Menghapus pola negatif turunan: Pola-pola trauma, kebiasaan buruk, atau sifat yang diwariskan secara turun-temurun dapat dilepaskan.
2. Meningkatkan kapasitas energi: Membuka potensi DNA agar tubuh dan pikiran kita bekerja lebih selaras.
3. Mengaktifkan energi penyembuhan bawaan: DNA memiliki kemampuan penyembuhan alami yang dapat diaktifkan untuk membantu regenerasi tubuh.
Manfaat DNA Reiki:
Memperbaiki blueprint energi pada tingkat inti.
Menyelaraskan tubuh fisik dengan tubuh energi.
Membantu melepaskan trauma yang tersimpan di level seluler.
Mengaktifkan potensi spiritual dalam diri kita.
Bagaimana Prosesnya di Kundalini Reiki?
Di kelas KR, Anda akan belajar bagaimana menggunakan energi Kundalini untuk terhubung dengan lapisan DNA melalui intention, visualisasi, dan energi penyembuhan. Proses ini dilakukan dengan teknik sederhana yang bisa diaplikasikan untuk diri sendiri maupun orang lain.
DNA Reiki akan menjadi salah satu pengalaman yang mendalam, karena membawa kita lebih dekat pada esensi diri kita yang sebenarnya. Yuk, bersama-sama kita pelajari teknik ini untuk transformasi diri yang lebih baik!
0 Komentar